Obrolan Singkat tentang Serial Layangan Putus

Layangan Putus. Film mini seri Indonesia yang sedang trending dan juga fenomenal. Terutama untuk kalangan perempuan, khususnya lagi ibu-ibu.

Serial berjumlah 10 episode ini ditayangkan oleh sebuah aplikasi menonton berbayar, sebut saja WeTV. Dan memang serial ini pun dibuat sebagai rilisan original aplikasi tersebut.

Saya rasa, WeTV menang banyak nih dari merilisnya film yang dibintangi oleh Reza Rahardian dan Putri Marino ini. Tidak perlu menunggu tayang perdana, rumor yang beredar tentang asal-muasalnya cerita di film ini pun sudah duluan viral.

Jadi, ceritanya, film ini diangkat dari sebuah novel yang ditulis berdasarkan kisah nyata penulisanya sendiri. Sebelum penulis menerbitkan bukunya, kisah perselingkuhan yang menggoyang rumah tangganya sudah lebih dulu dikenal publik lewat unggahan beliau di salah satu media sosial.

Tentang seorang perempuan yang harus melepaskan suami dan keutuhan rumah tangganya karena adanya perempuan lain. Let me make it short, intinya Si Suami selingkuh!

Nah, sudah makin jelas kan, ya? Layangan putus ini bercerita tentang apa.

Sebenarnya, saya pribadi ngga terlalu mengikuti viralnya kisah mereka yang terkuak lewat NOTE Facebook beberapa waktu lalu. Sempat sih dengar segelintir orang sekitar bahas ini, tetapi saya belum membaca screenshoot-an laman Facebook yang viral itu.

Namun, karena akhirnya difilmkan, dan ternyata berjodoh juga dengan saya (means, akhirnya saya jadi bagian penontonnya juga), ya mau ngga mau saya pun ikut cari tahu hot-nya kisah asli itu.

Wew, jujur aja, dari menonton filmnya pun psikologis saya sudah dipermainkan. Benar-benar terbawa suasana, deh. Meskipun saat itu saya masih positive thinking, ‘Ahh, gue baper karena acting kecenya Reza Rahardian aja!’

But, you know what? After tracing for the real story and all scandals behind, saya justru makin terbawa perasaan, wahaha. Kezel, deh!

‘Oooh, jadi emang bukan karena pemainnya doang, sih. Justru ceritanya itu yang ternyata bikin gue terbawa suasana.’

Gemes bukan main dengan sosok Mas Aris yang diperankan oleh Reza Rahardian. Terpukau banget dengan sosok cerdas, kuat dan berkarakternya Kinan yang diperankan oleh Putri Marino. Daaaan, (boleh ngga?) kesel amat dengan tokoh Lydia yang diperankan oleh Anya Geraldine, haha.

Kayak yang, HELLOOOO, kok cocok amat sih pemilihan pemerannya? Wahaha. Anya yang bermuka ‘sedikit menggoda’ itu tepat sekali memerankan tokoh pelakor yang jinak-jinak ular (yakali, sejinak-jinaknya ular).

Dan sungguh pun saya bukan bermaksud membuat tulisan review atau artikel bermutu tentang serial itu saat ini. Saya hanya ingin meluapkan perasaan setelah baru saja menamatkan episode terakhirnya.

Next time, mungkin harus dibuat tulisan lebih khusus tentang film ini. Karena seriously, this series contains many ideas for writing. Ya, mungkin lain kali, setelah emosi ini sudah kembali stabil dan bisa berpikiran netral untuk tulisan yang lebih bermakna (halahhh).

Similar Posts

8 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *